KESETIAAN COWOK VS KESETIAAN CEWEK | Fakta Cowok
Sudahkan Anda bergabung dengan layanan email kami? Daftarkan diri Anda disini!

jumlah pengunjung (since july 14rd 2010)

Sabtu, 17 Juli 2010

KESETIAAN COWOK VS KESETIAAN CEWEK

Pertama, kita bicara
tentang wanita dulu.
Wanita hanya dapat
mencintai 1 pria pada 1
waktu! (cinta di sini
adalah cinta antara
wanita dan pria, jadi di
luar cinta terhadap ayah/
saudara pria). Atau
dengan kata lain hati
wanita hanya dapat diisi
dengan 1 orang pria yang
ia cintai pada 1 waktu.
"Ah, yang benerrr??
Buktinya ada wanita
yang
berselingkuh?" (mungkin
ini pertanyaan yang
langsung melesat pada
pikiran Anda saat ini).
Memang ada! saya tidak
pernah mengatakan
tidak ada wanita yang
tidak berselingkuh. Yang
ingin saya jelaskan
adalah yang mereka
alami, mereka sedang
tidak mendua atau
berbagi hati, tetapi
berpindah hati!
Ya! Wanita memiliki
kapabilitas untuk
berpindah hati!
Maksudnya?
Ok, saya membuat
ilustrasi seperti ini: Ada
seorang mahasiswi
bernama Lisa. Ia sudah
mempunyai pacar
bernama Andi yang
berkuliah di tempat yang
sama. Setiap hari setelah
usai kuliah, Lisa
mengikuti kursus bahasa
Inggris. Di sana ia
mempunyai teman
sekelas bernama Heri.
Kita anggap saja cinta
Lisa terhadap Heri diberi
nilai 10. Sedangkan Lisa
terhadap Heri tentunya 0
(pada awalnya). Seiring
berjalannya waktu,
setelah mengenal Heri
lebih dekat , Lisa merasa
Heri lebih baik dari Andi.
Nah... Di sinilah nilai 0
tadi naik menjadi 1! dan
nilai Lisa terhadap Andi
berkurang menjadi 9
karena Andi tak sebaik
Heri di matanya. Kian
hari Lisa merasa Heri
jauh lebih care, lebih
pengertian, lebih ini itu
sebagai seorang pria
dibanding Andi. Maka
tak ayal bertambahlah
terus nilai Heri dan
berkuranglah terus nilai
Andi hingga 0.
Jadi, yang mengisi hati
Lisa sekarang adalah
Heri, bukan Andi.

Nah, sedangkan pria
memiliki kapabilitas
untuk berbagi/bercabang
hati dalam waktu yang
bersamaan! dan ini
adalah hukum alam!
Pria bisa mencintai 2
wanita bahkan lebih
dalam satu waktu yang
sama! Jadi, kalau ada
yang menduakan kekasih
pertamanya, bukan
berarti ia tidak
mencintai lagi
kekasihnya itu, tetapi
hatinya bercabang pada
wanita yang lain.
So, ini yang membuat
saya makin yakin dengan
intuisi saya yang kuat
terhadap seorang public
figure yang telah
bercerai dengan istrinya
karena ketahuan
mendua hati, saya yakin
bahwa ia masih sangat
menyayangi istrinya
walaupun mungkin di
hatinya kini juga ada
wanita lain.

"Ah, banyak juga kok
pria yang setia dengan 1
pasangan sampai akhir
hayatnya!" Pasti ini yang
ada dalam benak Anda
saat ini.
Sekarang saya tanya
pada Anda, apakah
tangan anda capable
untuk melempar pc/
laptop yang ada di
hadapan Anda sekarang?
Ya pasti bisa (capable)!
Karena tangan Anda
memang memiliki
kapabilitas untuk
melempar barang-barang
tersebut. Tapi mengapa
tidak Anda lakukan?
karena Anda TIDAK MAU
bukan?
Jadi, bagi mereka yang
tidak berpindah hati
ataupun tidak bercabang
hati, bukan berarti
mereka tidak capable
tetapi karena mereka
memilih untuk tidak
mau!

Ini tugas yang gampang-
gampang susah kalau
menurut saya. Bagi
mereka yang memang
telah berhasil setia pada
pasangannya sampai
akhir hayatnya pun, kita
juga tidak tahu apakah
selama perjalanan
hidupnya bersama
pasangannya benar-
benar tidak ada 'orang
lain' lagi dalam hati
mereka? Namun,
bagaimanapun mereka
terbukti bisa setia
dengan pasangannya
hingga akhir waktu.

Ini juga tergantung
individu masing-masing.
Ada orang yang mudah
jatuh cinta/mudah
tertarik pada orang lain,
pastinya lebih rentan
untuk bermain hati
dibanding yang tidak.
Selain itu, kepercayaan,
budaya, kebiasaan,
prinsip hidup,
kemampuan
pengendalian diri, juga
menjadi faktor yang
mempengaruhi
seseorang menjadi setia
atau tidak.

Maka benar bila dilihat
dari sisi agamispun, di
kitab suci tertulis jagalah
hatimu (berarti kita
punya tugas untuk
menjaga hati kita
masing-masing). Jadi,
setelah saya
menceritakan hal-hal ini
bukan berarti kita
seenaknya saja mendua,
mentiga, meempat, atau
seterusnya... hehehe...
lalu dengan tenangnya
berkata, ah, namanya
juga hukum alam...
bukan! tapi justru sekali
lagi kita jadi makin
mengerti perintah yang
ada di kitab suci bukan
sembarang ditulis tapi
ada dasarnya.

Hidup seperti sekolah.
Selalu ada ujiannya. Dan
yang selalu diuji adalah
hati kita. Lulus atau
tidaknya semua penilaian
akan kita terima setelah
kita meninggalkan hidup
ini.
Ini merupakan salah satu
ujian juga bagi hati kita.
Karena kalau tidak,
mengapa kita harus
tercipta seperti ini?
Memang kita tak bisa
menutup mata bahwa
selalu ada rumput yang
lebih hijau. Maka itu
yang penting adalah
bagaimana kita
bersyukur dengan apa
yang sudah kita miliki,
adanya kesadaran akan
komitmen yang kita
sudah kita buat, dan
selalu mengendalikan
perasaan kita sebagai
bagian dari tugas kita di
dunia ini.

http://nicetobeoki.blogspot.com/


Disqus for @faktacowok



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Marco Lau Santosa | Powered by NAREMAjasa
Site Meter